Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Naik Ke Kelas VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap Anak

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/08/pengalaman-naik-ke-kelas-VIP-menggunakan-BPJS.html


Apa kabar, Bu? Semoga sehat selalu, ya! Qadarullah beberapa waktu yang lalu merupakan saat yang cukup berat untuk saya sekeluarga karena hampir semua anggota keluarga saya sakit dan si bungsu yang baru berusia 19 bulan harus dirawat di rumah sakit karena demam tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, postingan kali ini saya akan sharing mengenai pengalaman naik ke kelas VIP menggunakan BPJS ketika rawat inap anak karena demam tinggi.

Pengalaman Naik Ke Kelas VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap Anak

Kenapa Harus Naik Kelas Ke VIP?

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/08/pengalaman-naik-ke-kelas-VIP-menggunakan-BPJS.html

Tidak pernah terbayang sebelumnya, saya sebagai “penikmat” BPJS kelas I akan merasakan mewahnya ruang rawat inap kelas VIP. Ya, meskipun kamarnya mewah tetapi jauh lebih nyaman rumah sendiri kok. Anyway, pada saat itu saya tidak kefikiran untuk naik kelas ke VIP. Namun, melihat pasien IGD RSUD Majalengka yang sangat padat saat itu, saya merasa kurang nyaman terlebih anak saya baru berusia 19 bulan dimana sedang aktif - aktifnya. Rasanya, saya ingin cepat – cepat masuk ruang rawat inap tetapi antrian ruang rawat inap lumayan penuh tak terkecuali untuk pasien BPJS kelas I. Bahkan, saya mellihat beberapa pasien di IGD yang sudah menunggu sehari semalam sampai bisa masuk ke ruang rawat inap.

Beruntungnya saya punya teman yang bekerja disana sehingga saya bisa dengan mudah mendapatkan informasi mengenai antrian ruang rawat inap tanpa harus capek bolak – balik ke bagian admisi. Setelah mengumpulkan beberapa informasi, akhirnya kami simpulkan bahwa antrian di kelas I, II dan III memang lumayan banyak. Sementara di kelas VIP dan VVIP, tetap ada antrian tetapi tidak sebanyak antrian di kelas I,II dan III. Setelah mendapatkan informasi tersebut, akhirnya suami pergi ke bagian admisi untuk mendapatkan kepastian ruang rawat inap untuk anak kami serta melakukan booking kamar VIP atau VVIP karena hanya kamar tersebut yang kemungkinan menunggunya lebih cepat. Alhamdulillah, hanya menunggu kurang lebih 7 jam sambil observasi oleh tim di IGD, akhirnya kami bisa masuk kamar rawat inap VIP 9 RSUD Majalengka.

Cara Naik Kelas Ke VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/08/pengalaman-naik-ke-kelas-VIP-menggunakan-BPJS.html

Ketika anak dirawat kemarin, saya memang fokus menemani anak karena anak saya juga tidak mau lepas dari genggaman saya. Maka, untuk urusan administrasi termasuk proses ketika ingin naik kelas ke VIP, semuanya diurus oleh suami saya. Jadi, saya kurang tahu secara detail bagaimana prosesnya. Namun, gambaran umum jika ingin naik kelas dari kelas I ke VIP, tinggal hubungi saja bagian admisi rumah sakit. Biasanya, disana akan dijelaskan seperti apa prosedurnya dan bagaimana ketentuannya. Kalaupun pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara detail mengenai cara dan ketentuan naik kelas ke VIP menggunakan BPJS, jangan sungkan untuk bertanya ya! Jangan sampai setelah kita menyetujui naik kelas, ada beberapa point atau ketentuan yang kurang sesuai dengan keinginan kita.

Apa Saja Perbedaan Kelas I dan Kelas VIP BPJS?

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/08/pengalaman-naik-ke-kelas-VIP-menggunakan-BPJS.html

Hal utama yang sangat mencolok mengenai perbedaan kelas I dan kelas VIP yaitu dari segi ruangan. Ruang rawat inap kelas I, meski jumlah pasien dalam satu kamar tidak sebanyak ruang rawat inap kelas II maupun kelas III, tapi biasanya masih dalam ruang lingkup yang sama. Sehingga, untuk urusan privacy dan kenyamanan memang masih kurang. Sementara untuk kelas VIP, ruang rawat inapnya terpisah menyerupai “rumah”. Sehingga, privacynya sangat terjaga dan nyaman terutama untuk pasien anak kecil yang mungkin saja butuh suasana hening supaya bisa istirahat dengan tenang.

Selain itu, fasilitas di ruang VIP RSUD Majalengka sudah cukup lengkap. Ada lemari es, TV, AC, sofa, jemuran handuk, rak sepatu, lemari penyimpanan dan dispenser yang jika airnya habis tinggal bilang ke perawat lalu akan diganti dengan yang baru. Wah, saya sebagai emak – emak rasanya terbantu sekali karena tidak perlu bolak balik ke kantin untuk membeli air mineral. 

Dari segi pelayanan pun oke banget. Sebagai pasien, saya bisa memilih dokter anak yang nantinya akan memeriksa anak saya. Perawatnya pun ramah – ramah. Entah kebetulan, atau memang beneran ramah. Bisa jadi, perawat di ruang VIP tidak terlalu capek karena pasiennya pun lebih sedikit bila dibanding pasien di kelas lain. Karena perawatnya ramah, saya sebagai orang tua pasien pun jadi tidak sungkan kalau minta bantuan semisal mengganti infusan, menanyakan perihal pemberian obat dan lain – lain. Oh iya, untuk urusan obat pun saya tidak perlu repot antri di apotek rumah sakit. Cukup duduk manis dan ada petugas yang mengantarkan obat ke ruangan. Sementara untuk obat yang diberikan apakah berbeda atau tidak antara kelas I, II dan III dengan kelas VIP/VVIP, saya kurang tahu ya karena saya pun tidak punya pemahaman mengenai hal tersebut. 

Berapa Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Naik Kelas Ke VIP Menggunakan BPJS?

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/08/pengalaman-naik-ke-kelas-VIP-menggunakan-BPJS.html

Tak bisa dipungkiri, perihal biaya memang agak bikin deg – degan bagi saya karena memang tidak ada kepastian berapa biaya yang harus dikeluarkan ketika naik dari kelas I ke VIP. Bahkan hal tersebut sudah dijelaskan oleh admisi rumah sakit bahwa perhitungan biaya akan dilakukan di akhir. Jadi, nanti akan dilihat berapa biaya yang dikeluarkan selama dirawat di kelas VIP dikurangi jatah BPJS untuk kelas I. Nah, selisih tersebut yang harus dibayar ketika akan keluar dari rumah sakit.

Sebenarnya saya sempat mengabadikan 2 lembar kertas menggunakan kamera handphone saya yang mungkin isinya adalah hitung - hitungan tersebut. Saya coba pahami dengan kacamata saya yang tidak paham dengan administrasi rumah sakit. Kurang lebih isinya adalah total tagihan selama anak saya dirawat dan berapa nilai yang diberikan oleh BPJS sesuai dengan kategori penyakitnya. Namun, mohon maaf saya tidak bisa share ya. Mungkin saja, karena anak saya cuma demam tinggi dan batuk pilek tanpa ada keluhan lain, masih tergolong kategori penyakit ringan sehingga biaya yang dianggarkan oleh BPJS untuk kategori penyakit anak saya tersebut masih bisa menutupi biaya selama dirawat di ruang VIP.

Berdasarkan pengalaman saya tersebut, ketika akan naik kelas dari kelas I ke kelas VIP sebaiknya siapkan dana cadangan untuk berjaga – jaga takutnya ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman saya naik kelas dari kelas I BPJS ke kelas VIP, saya sangat puas! Andaikan ada tambahan biaya pun rasanya harga tersebut layak untuk “dibeli” karena dari segi fasilitas dan pelayanan sangatlah berbeda dengan kelas I, II dan III. Kebetulan saya pernah mengalami dirawat di kelas II dan I serta orang tua saya dirawat di kelas III. Bu, punya pengalaman seru tentang naik kelas BPJS ketika rawat inap? Sharing, yuk!


Referensi

https://www.liputan6.com/health/read/5347876/bpjs-kesehatan-peserta-jkn-bisa-naik-kelas-rawat-ke-vip-atau-vvip


12 komentar untuk "Pengalaman Naik Ke Kelas VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap Anak"

  1. Memang jurus jitu mempercepat antrian dan demi kenyamanan mesti naik kelas saat rawat inap ya. Ternyata mudah juga caranya, meski memang mesti siap juga dananya.
    Saya sendiri tidak punya pengalaman karena bukan pengguna BPJS, pakai asuransi kesehatan yang di-cover kantor suami dan biasanya sesuai kelasnya saja karena sudah nyaman.

    BalasHapus
  2. Moga sehat selalu ya dedeek. . Alhamdulillah diberikan kemudahan ya mak. Jadi nggak ada tambahan ya untuk case ini. Aku kira tadi ada tambahan biaya, bisa jadi ya karena jenis sakitnya tergolong masih masuk budget. Tapi yg penting udah sehat ya ^^

    BalasHapus
  3. Lho, di RSUD Majalengka, ternyata domisili di Majalengka ya Mbak Susi ini? Kirain saya tinggal di Jawa Tengah atau Timur sana...
    Alhamdulillah ya proses semuanya lancar dan anak sehat kembali
    Semoga layanan BPJS Kesehatan ini makin lebih baik. Aamiin...

    BalasHapus
  4. Syafahullah untuk ananda.
    Semoga lekas sehat.

    Biaya sakit terlebih anak ini memang biaya yang gak bisa dihindarkan yaa..
    Dan alhamdulillah, ternyata dari segi pelayanan juga adanya tambahan biaya dari kelas 1 naik ke VIP tidak memberatkan.

    BalasHapus
  5. Bener mba seenaknya RS vip tetap enak di rumah walaupun rs swasta dan ditanggung asuransi kantor - ngalamin ini pas anak sakit, rumah tetap terbaik hehehe, ini mungkin yang disebuta nikmat sehat

    BalasHapus
  6. Gak mudah pastinya kalau sekeluarga sakit :( .Pernah ngalamin juga pas awal tahun lalu huhu. Moga ke depan selalus ehat gak sakit2 lagi ya.
    Wah jelas VIP lbh oke sih ya, dari namanya saja udah ketahuan, tapi emang deg2an kalau nambahnya itu ya. Tapi insyaAllah rezeki selalu ada sih ya buat anak2 khususnya. Pasti gantinya ada aja fighting :D

    BalasHapus
  7. Kalau saya bulan September kemarin, benar-benar cobaan banget. Saya, suami, dan anak, sakit secara bergantian. Masih beruntung gak rawat inap. Karena kalau rawat inap juga bingung siapa yg mau nungguin.

    Btw, saya baru ngeh nih. Ternyata di BPJS bisa naik kelas, bahkan ke VIP ya. Saya baru tahu nih. Karwna swlama ini saya kudet tentsng BPJS. Hal jayak gini perlu disharw nih, biar banyak yg tahu.

    BalasHapus
  8. Wah iya, seenak-enaknya layanan kamar VIP di rumah sakit, tetap lebih enak di rumah sendiri, yaaa. Aku pernah di VIP waktu melahirkan. Sekamar cuma sendiri kan ya, jadi tuh mamaku sama keponakan-keponakanku sampai bisa ikutan menginap. Rame banget kayak lagi liburan.

    BalasHapus
  9. Perbedaan kelas di rumah sakit tuh pasti terlihat banget ya, alhamdulillah kemarin bisa naik kelas ke VIP ya mbak. Ku kira tuh kalau pakai BPJS cuma mentok dikelas 1 saja loh, semoga si kecil selalu dalam keadaan sehat ya mbak.

    BalasHapus
  10. alhamdulillah jika prosesnya bisa segera ditindak lanjuti untuk naik ke Kelas I mbak
    Apalagi jika punya informasi dari kenalan di rumkit tersebut
    Semoga ananda sehat sehat selalu ya mbak
    Emang se enak apapun fasilitas rumkit yang diberikan, tetap nyaman jika berada di hunian sendiri ya mbak

    BalasHapus
  11. Dulu waktu pakai jamsostek pun ibuku juga melakukan hal yang sama Mbak. Waktu itu naik kelas rawat inap saat aku kena demam berdarah tahun 2010. Secara alur kayanya kurang lebih hampir sama

    BalasHapus
  12. BPJS top markotop sangat membantu masyarakat kebetulan orang tua dan mertuaku sakit sakitan biasanya kelas 1 eeg beberapa kali di upgrade vip tanpa bayar lagi (gusti yeni)

    BalasHapus