Pengalaman Naik Ke Kelas VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap Anak
Apa kabar, Bu? Semoga sehat selalu, ya! Qadarullah beberapa waktu yang lalu merupakan saat yang cukup berat untuk saya sekeluarga karena hampir semua anggota keluarga saya sakit dan si bungsu yang baru berusia 19 bulan harus dirawat di rumah sakit karena demam tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, postingan kali ini saya akan sharing mengenai pengalaman naik ke kelas VIP menggunakan BPJS ketika rawat inap anak karena demam tinggi.
Pengalaman Naik Ke Kelas VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap Anak
Kenapa Harus Naik Kelas Ke VIP?
Tidak pernah terbayang sebelumnya, saya sebagai “penikmat” BPJS kelas I akan merasakan mewahnya ruang rawat inap kelas VIP. Ya, meskipun kamarnya mewah tetapi jauh lebih nyaman rumah sendiri kok. Anyway, pada saat itu saya tidak kefikiran untuk naik kelas ke VIP. Namun, melihat pasien IGD RSUD Majalengka yang sangat padat saat itu, saya merasa kurang nyaman terlebih anak saya baru berusia 19 bulan dimana sedang aktif - aktifnya. Rasanya, saya ingin cepat – cepat masuk ruang rawat inap tetapi antrian ruang rawat inap lumayan penuh tak terkecuali untuk pasien BPJS kelas I. Bahkan, saya mellihat beberapa pasien di IGD yang sudah menunggu sehari semalam sampai bisa masuk ke ruang rawat inap.
Beruntungnya saya punya teman yang bekerja disana sehingga saya bisa dengan mudah mendapatkan informasi mengenai antrian ruang rawat inap tanpa harus capek bolak – balik ke bagian admisi. Setelah mengumpulkan beberapa informasi, akhirnya kami simpulkan bahwa antrian di kelas I, II dan III memang lumayan banyak. Sementara di kelas VIP dan VVIP, tetap ada antrian tetapi tidak sebanyak antrian di kelas I,II dan III. Setelah mendapatkan informasi tersebut, akhirnya suami pergi ke bagian admisi untuk mendapatkan kepastian ruang rawat inap untuk anak kami serta melakukan booking kamar VIP atau VVIP karena hanya kamar tersebut yang kemungkinan menunggunya lebih cepat. Alhamdulillah, hanya menunggu kurang lebih 7 jam sambil observasi oleh tim di IGD, akhirnya kami bisa masuk kamar rawat inap VIP 9 RSUD Majalengka.
Cara Naik Kelas Ke VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap
Ketika anak dirawat kemarin, saya memang fokus menemani anak karena anak saya juga tidak mau lepas dari genggaman saya. Maka, untuk urusan administrasi termasuk proses ketika ingin naik kelas ke VIP, semuanya diurus oleh suami saya. Jadi, saya kurang tahu secara detail bagaimana prosesnya. Namun, gambaran umum jika ingin naik kelas dari kelas I ke VIP, tinggal hubungi saja bagian admisi rumah sakit. Biasanya, disana akan dijelaskan seperti apa prosedurnya dan bagaimana ketentuannya. Kalaupun pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara detail mengenai cara dan ketentuan naik kelas ke VIP menggunakan BPJS, jangan sungkan untuk bertanya ya! Jangan sampai setelah kita menyetujui naik kelas, ada beberapa point atau ketentuan yang kurang sesuai dengan keinginan kita.
Apa Saja Perbedaan Kelas I dan Kelas VIP BPJS?
Hal utama yang sangat mencolok mengenai perbedaan kelas I dan kelas VIP yaitu dari segi ruangan. Ruang rawat inap kelas I, meski jumlah pasien dalam satu kamar tidak sebanyak ruang rawat inap kelas II maupun kelas III, tapi biasanya masih dalam ruang lingkup yang sama. Sehingga, untuk urusan privacy dan kenyamanan memang masih kurang. Sementara untuk kelas VIP, ruang rawat inapnya terpisah menyerupai “rumah”. Sehingga, privacynya sangat terjaga dan nyaman terutama untuk pasien anak kecil yang mungkin saja butuh suasana hening supaya bisa istirahat dengan tenang.
Selain itu, fasilitas di ruang VIP RSUD Majalengka sudah cukup lengkap. Ada lemari es, TV, AC, sofa, jemuran handuk, rak sepatu, lemari penyimpanan dan dispenser yang jika airnya habis tinggal bilang ke perawat lalu akan diganti dengan yang baru. Wah, saya sebagai emak – emak rasanya terbantu sekali karena tidak perlu bolak balik ke kantin untuk membeli air mineral.
Dari segi pelayanan pun oke banget. Sebagai pasien, saya bisa memilih dokter anak yang nantinya akan memeriksa anak saya. Perawatnya pun ramah – ramah. Entah kebetulan, atau memang beneran ramah. Bisa jadi, perawat di ruang VIP tidak terlalu capek karena pasiennya pun lebih sedikit bila dibanding pasien di kelas lain. Karena perawatnya ramah, saya sebagai orang tua pasien pun jadi tidak sungkan kalau minta bantuan semisal mengganti infusan, menanyakan perihal pemberian obat dan lain – lain. Oh iya, untuk urusan obat pun saya tidak perlu repot antri di apotek rumah sakit. Cukup duduk manis dan ada petugas yang mengantarkan obat ke ruangan. Sementara untuk obat yang diberikan apakah berbeda atau tidak antara kelas I, II dan III dengan kelas VIP/VVIP, saya kurang tahu ya karena saya pun tidak punya pemahaman mengenai hal tersebut.
Berapa Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Naik Kelas Ke VIP Menggunakan BPJS?
Tak bisa dipungkiri, perihal biaya memang agak bikin deg – degan bagi saya karena memang tidak ada kepastian berapa biaya yang harus dikeluarkan ketika naik dari kelas I ke VIP. Bahkan hal tersebut sudah dijelaskan oleh admisi rumah sakit bahwa perhitungan biaya akan dilakukan di akhir. Jadi, nanti akan dilihat berapa biaya yang dikeluarkan selama dirawat di kelas VIP dikurangi jatah BPJS untuk kelas I. Nah, selisih tersebut yang harus dibayar ketika akan keluar dari rumah sakit.
Sebenarnya saya sempat mengabadikan 2 lembar kertas menggunakan kamera handphone saya yang mungkin isinya adalah hitung - hitungan tersebut. Saya coba pahami dengan kacamata saya yang tidak paham dengan administrasi rumah sakit. Kurang lebih isinya adalah total tagihan selama anak saya dirawat dan berapa nilai yang diberikan oleh BPJS sesuai dengan kategori penyakitnya. Namun, mohon maaf saya tidak bisa share ya. Mungkin saja, karena anak saya cuma demam tinggi dan batuk pilek tanpa ada keluhan lain, masih tergolong kategori penyakit ringan sehingga biaya yang dianggarkan oleh BPJS untuk kategori penyakit anak saya tersebut masih bisa menutupi biaya selama dirawat di ruang VIP.
Berdasarkan pengalaman saya tersebut, ketika akan naik kelas dari kelas I ke kelas VIP sebaiknya siapkan dana cadangan untuk berjaga – jaga takutnya ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman saya naik kelas dari kelas I BPJS ke kelas VIP, saya sangat puas! Andaikan ada tambahan biaya pun rasanya harga tersebut layak untuk “dibeli” karena dari segi fasilitas dan pelayanan sangatlah berbeda dengan kelas I, II dan III. Kebetulan saya pernah mengalami dirawat di kelas II dan I serta orang tua saya dirawat di kelas III. Bu, punya pengalaman seru tentang naik kelas BPJS ketika rawat inap? Sharing, yuk!
Referensi
https://www.liputan6.com/health/read/5347876/bpjs-kesehatan-peserta-jkn-bisa-naik-kelas-rawat-ke-vip-atau-vvip
Posting Komentar untuk "Pengalaman Naik Ke Kelas VIP Menggunakan BPJS Ketika Rawat Inap Anak"