Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Amandel Bengkak Pada Anak. Nggak Harus Operasi, Kok!

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/04/pengalaman-amandel-bengkak-pada-anak.html

Pengalaman Amandel Bengkak Pada Anak - Halo, Ibu. Apa kabar? Minal aidin walfaidzin ya! Kali ini, saya mau sharing tentang sesuatu yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan puasa ataupun baju lebaran. LOL. Yups, kali ini saya akan sharing mengenai pengalaman anak sakit amandel. Huffttt, nggak nyangka banget bakal ada di fase ini. Membersamai anak yang sakit ringan tetapi mesti di treatment dengan tepat supaya penyakitnya nggak nambah parah. Baiklah, langsung aja deh ya!

Pengalaman Anak Sakit Amandel

Gejala Awal Anak Sakit Amandel

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/04/pengalaman-amandel-bengkak-pada-anak.html

Tahun kemarin ketika anak saya baru masuk sekolah kober, saya merasakan ada sesuatu yang aneh pada anak saya. Dia jadi sering banget demam dalam 2 bulan terakhir. Padahal, dia tergolong anak sehat dengan BB yang ideal bahkan bisa dibilang "bongsor" untuk anak - anak seumurannya. Layaknya ibu - ibu pada umumnya, kalau anak demam ya saya kasih obat dulu dirumah. Jika sudah lewat 3 hari, tanpa pikir panjang saya pasti periksakan ke dokter. Sampai pada akhirnya, entah di fase demam yang ke berapa di 2 bulan tersebut, tanpa sengaja ketika anak saya menangis, saya melihat kok ada putih - putih di tenggorokan anak saya dan dia sering mengeluh sakit kepala. Sementara nafsu makan masih baik meski di tenggorokannya ada putih - putih tersebut. Sadar diri saya awam dengan ilmu medis, saya langsung pergi ke bidan untuk minta di cek. I know, seharusnya sih ke dokter ya. Namun, karena pada saat itu saya hanya ingin memastikan apa yang ada di tenggorokan anak saya, makanya saya pergi ke bidan dulu karena memang bidan jaraknya dekat dengan rumah saya.

Setelah di cek oleh bidan, bidan langsung menyarankan untuk pergi ke dokter anak saat itu juga. Akhirnya, saya langsung daftar ke dokter anak langganan saya dan ternyata saya dapat urutan terakhir. Hoho...Sepanjang perjalanan menuju dokter anak, hati saya rasanya nggak karuan. Penasaran, iya. Merasa berdosa juga, iya banget. Apa yang salah ya dengan yang saya berikan pada anak saya?

Akhirnya, Ketahuan Juga Penyakitnya Apa!

Sesampainya di dokter anak, saya menunggu cukup lama dan penantian tersebut nggak sia - sia karena akhirnya terpecahkan juga berbagai pertanyaan yang ada dalam hati saya. Ternyata, putih - putih yang ada di tenggorokan anak saya itu Tonsil Stone ( saya sertakan foto yang diambil dari sumber online karena saya nggak punya dokumentasi pribadi ). Dikutip dari halodoc, tonsil stone adalah kumpulan mineral padat berwarna putih kekuningan yang menempel pada amandel. Fyi, akhirnya saya jadi tahu juga ukuran amandel anak saya yaitu T2 menuju T3. Menurut dokter, terlalu besar untuk ukuran T2 tetapi belum sampai di ukuran T3. Dokter bilang, hindari micin, pengawet, pewarna dan yang manis - manis. Ohohoho...

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/04/pengalaman-amandel-bengkak-pada-anak.html

Anak saya bisa dibilang bukanlah generasi micin, tapi si anak nyoklat banget. Suka banget ngemil yang manis - manis. Ternyata, manis juga bisa jadi salah satu penyebab amandel bengkak. Saya kurang tahu pasti anak saya bisa mengalami amandel bengkak karena apa. Sebagai ibu, saya selalu berusaha memberikan makanan terbaik semenjak MPASI. Bahkan, saya tergolong ibu yang cukup selektif dengan jajanan yang dibeli oleh anak saya. Namun, tidak bisa dipungkiri semenjak saya hamil kemudian melahirkan anak kedua, saya agak sedikit kecolongan. Terlebih ketika anak saya awal sekolah kober, sering banget beli permen yang nggak jelas iklannya.Wkwkwk... Ibu - ibu pasti tahu lah yang saya maksud. Dari beberapa literatur yang saya baca, gigi berlubang juga erat kaitannya dengan amandel bengkak. Nah, anak saya kebetulan punya gigi berlubang dan sering banget tuh sakit gigi ( pada saat itu ). Mohon koreksinya kalau yang saya tulis ini salah.

Amandel Bengkak, Harukah Di Operasi?

"Dok, Apakah Harus Di Operasi?"

Pertanyaan tersebut yang paling pertama saya ucapkan setelah mendengar diagnosa dokter. Alhamdulillah, kata dokter nggak harus operasi. Masih bisa diusahakan dengan obat, tetapi perlu dijaga pola makannya seperti yang sudah saya tulis diatas. Hindari micin, manis - manis, pewarna buatan, pengawet dan lain - lain. Selain itu, jangan sampai sering demam juga karena kalau sering demam khawatirnya akan semakin membesar. Kalau sudah besar, biasanya akan mengganggu jalan nafas dan anak akan kehilangan nafsu makan. Tentunya, jika kondisi seperti ini sudah harus operasi. Syukurnya, anak saya nafsu makannya masih baik sampai dokter pun kaget kok berat badannya bagus ya untuk anak yang amandelnya bengkak. Dalam fikiran saya, mungkin saja anak saya sakit amandel ini memang belum lama dan keburu ketahuan jadi gejalanya memang belum terlalu parah.

https://www.ceritaiburumahtangga.com/2023/04/pengalaman-amandel-bengkak-pada-anak.html

Sepulangnya dari dokter, anak saya diresepkan obat demam dan antibiotik. Selain itu, tentunya beberapa notes untuk saya selaku emaknya untuk menjaga pola makan anak. Makanan manis jadi PR besar bagi saya karena memang anak saya suka cemilan manis. Hmmmm, agak ragu juga sih. Bisa nggak ya?

Kondisi Beberapa Bulan Pasca Berobat Dari Dokter Anak

Memang betul ya, jangan dulu berfikir sesuatu itu sulit sebelum mencobanya. Saya fikir, akan sulit untuk sounding ke anak saya yang baru berusia 4 tahun pada saat itu. Terlebih anak saya kalau lagi tantrum memang bikin heboh. Wkwkwk. Alhamdulillah, atas izin Allah, proses sounding berjalan cukup mudah. Pelan tapi pasti, anak saya bisa mengurangi makanan manis. Ya, mengurangi bukan tidak makan sama sekali. Dalam benak saya, jika anak dilarang terlalu keras biasanya akan tambah berontak. Makanya, saya coba jelaskan kalau dia boleh makan cemilan yang manis tapi dengan jumlah yang terbatas.

Semenjak mengetahui anak saya mengalami amandel bengkak hingga sekarang ( kurang lebih setahun ), anak saya sempat demam 2 kali dan pergi ke dokter umum. Tak lupa saya jelaskan kalau anak saya amandelnya bengkak. Dokter pun akhirnya mengecek kondisi amandel anak saya dan katanya ukuran amandel anak saya tidak bertambah besar.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman saya, saya cuma ingin mengajak ibu - ibu supaya lebih aware ketika anak demam. Jangan menganggap kalau demam adalah penyakit ringan dan bilang "cuma demam". Justru, demam adalah sinyal dari dalam tubuh. Terlebih, jika demam sering terjadi. Memang, saat anak demam kita nggak boleh panik. Namun, jika demam sudah 3 hari lebih dan belum reda, jangan ragu untuk cek ke dokter ya. Selain itu, ibu harus punya kontrol penuh atas apa yang dikonsumsi oleh anak. Suka nggak suka, makanan itu berpengaruh banget ke kesehatan anak. Saya yang sudah merasa sangat selektif pun ternyata tetap kecolongan. Kalau ada yang bilang, anaknya sehat - sehat saja meski makan sembarangan. Alhamdulillah, mungkin keberuntungan sedang berpihak. Namun, benar adanya istilah lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau kita sudah berusaha semaksimal mungkin, setidaknya tidak akan ada penyesalan kalaupun terjadi apa - apa. Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat ya!

Posting Komentar untuk "Pengalaman Amandel Bengkak Pada Anak. Nggak Harus Operasi, Kok!"